Featured Posts

Selamat Datang di Portal Edukasi Manajemen Pendidikan dan Bahasa Arab

Jumat, 30 Agustus 2019

Manajemen Teori

M. Kamal, S. Ag, M. Pd
Kata manajemen jika pengertian umumnya adalah mengatur, dalam Bahasa Arab merupakan salah satu arti dari kata tadbir (bentuk Masdar/verbal noun) dari kata kerja dabbara al-„amr (untuk menyelesaikan urusan sampai akhir). Salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan kata dabbara adalah Q.S Yunus ayat (10:3) sebagai berikut:

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ 

Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

Manajemen digunakan hampir di semua organisasi dalam rangka mencapai tujuannya, baik organisasi profit (perusahaan/organisasi bisnis) maupun organisasi non-profit (pemerintahan, lembaga sosial, organisasi kemasyarakatan); di semua sektor: perbankan, manufaktur, pertambangan, perdagangan, kesehatan, pariwisata, dll; yang ukurannya kecil, menengah maupun besar.
Pemahaman yang sungguh-sungguh terhadap konsep, istilah serta praktik manajemen merupakan suatu keniscayaan agar mampu mengelola, membina, mengurus, menata, melaksanakan, mengkoordinasi dan memimpin suatu Lembaga, institusi maupun organisasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Manajemen tidak hanya mencakup kegiatan untuk mencapai dan memenuhi sasaran organisasi, tetapi juga menjalankan kegiatan tersebut dengan se-efektif dan se-efesien mungkin.

A.   Konsep Dasar Manajemen

Sebagian ahli manajemen merujuk istilah manajemen dari Bahasa perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Namun, sebagian yang lain menganggap bahwa Bahasa Perancis tentang manajemen tersebut mengadopsinya dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur dan diambil dari bahasa Italia “maneggiare” yang berarti “mengendalikan kuda”. Dari sinilah istilah manajemen kemudian diacukan pada kata “to manage” dalam bahasa Inggris yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.[1]

Manajemen pada dasarnya belum memiliki defenisi yang baku dan tetap serta disetujui secara universal. Meskipun demikian, istilah manajemen ini diartikan dalam defenisi yang memiliki pokok pengertian yang sama satu sama lainnya, meskipun terdapat beberapa penambahan dan pengurangan. Berikut adalah beberapa defenisi para ahli tentang manajemen:

a.    Marry Parker Follet

Management is the art of getting things done throught people. Manajemen merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain.

b.    James A.F. Stoner

Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the effort of organization member and using all other organizational resources to achieve stated organizational goals. Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c.    Luther Gulick

Manajemen menjadi suatu bidang pengetahuan (ilmu) yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.

d.    Robert L. Kats

Manajemen merupakan suatu profesi yang menuntut persyaratan tertentu, seorang manajer harus memiliki tiga keahlian atau kemampuan hakiki, yaitu kompetensi secara konseptual, sosial (hubungan manusiawi), dan teknikal.[2]

Keempat defenisi di atas mencerminkan kecairan defenisi dari manajemen itu sendiri. Tidak ada defenisi yang baku yang disetujui oleh para ahli tentang manajemen. Follet misalnya menyebutkan manajemen sebagai seni (kiat), Stoner mengatakan manajemen sebagai ilmu, sedangkan manajemen menurut Kats sebagai sebuah profesi.

1.    Manajemen Sebagai Proses,

Terry dan Franklin, dalam Jejen, “manajemen adalah satu proses yang terdiri dari aktivitas perencanaan, pengaturan, penggerakkan, dan pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan dan memenuhi sasaran hasil yang diwujudkan dengan penggunaan manusia dan sumber daya lainnya (management is the process of designing and maintaining an environment in which individuals, working together in groups, efficiently accomplish selected aims). “manajemen terkait dengan kejelasan tujuan atas sasaran dan kesiapan sumber daya serta bagaimana proses-proses mewujudkan tujuan ini. Keempat aktivitas ini biasa disingkat dengan POAC: (planning, Organizing, Actuating and Controlling).[3]



2.    Manajemen sebagai Ilmu.

Andi Rasyid Pananrangi menyebutkan bahwa defenisi manajemen disebut sebagai ilmu, karena meliputi hal sebagai berikut:

a.    Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari.

b.    Pembuatan kebijakan dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah

c.    Objek dan sarana manajemen adalah elemen-elemen yang bersifat materi
d.    Dalam penerapannya, manajemen membutuhkan ilmu lain seperti, ekonomi, statistic, akuntansi, matematika.
Dan manajemen sebagai seni meliputi:
a.    Manajemen dipengaruhi dan didukung oleh sifat-sifat dan bakat para manajer
b.    Manajemen dipengaruhi dan didukung naluri, perasaan, dan intelektual
c.    Manajemen dipengaruhi dan didukung oleh kekuatan pribadi yang kreatif.[4]
Sedarmayanti Apu dalam Andi Rasyid Pananrangi, mengatakan bahwa Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemamfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu”. Weihrich dan Koontz, dalam Jejen, juga menyebutkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan dan pemeliharaan lingkungan di mana individu, bekerja bersama dalam kelompok, mencapai tujuan-tujuan terpilih secara efektif”.[5]
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan di dalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sarinah, dalam bukunya, Pengantar Manajemen, membuat perbandingan antara manajemen sebagai ilmu dan seni sebagaimana table berikut:[6]
Manajemen sebagai ilmu
Manajemen sebagai seni
a. Advanced by knowledge (memperoleh kemajuan melalui pengetahuan)
a. Advanced by practice (memperoleh kemajuan melalui praktek)
b.    Prove (membuktikan)
b.    Feels (merasakan)
c.    Predicts (meramalkan)
c.    Guesses (mengira-ngira)
d.    Defines (merumuskan)
d.    Elaborates (menguraikan)
e.    Measures (mengukur)
e.    Opines (memberi pendapat)

3.    Manajemen Sebagai Profesi
 Pigor, juga Handerson, maupun Pollet dalam defenisi mereka menyatakan bahwa:
a.    Suatu jabatan, supaya dapat disebut suatu profesi, maka jabatan itu harus berdasarkan pada suatu wadah ilmu pengetahuan yang sistematis dan pelaksanaannya menuntut kecerdasan dan keahlian guna pemecahan berbagai masalah yang sulit.
b.    Suatu profesi, menuntuk waktu yang lama untuk persiapan spesialisasi dan berdasarkan pada suatu latar belakang Pendidikan yang luas.
c.    Suatu profesi, selalu membukakan kesempatan dan menyediakan waktu bagi anggota-anggotanya untuk mengikuti latihan-latihan guna peningkatan dan penyegaran pengetahuan mereka. Latihan-latihan itu bersifat terus menerus.
d.    Suatu profesi menghendaki penelitian dan penyelidikan secara ilmiah, berkelanjutan.

Dari sekian banyaknya defenisi manajemen, pada umumnya manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, mengorganisasi, pengarahan, dan pengawasan. Usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, inti dari manajemen adalah pengaturan.



[1] Lilis Sulastri, Manajemen, Sebuah Pengantar, (Bandung: La Goods Publishing, 2014), hal. 10.
[2] Lilis Sulastri, Op. Cit, hal. 11.
[3] Jejen Mustafah, Manajemen Pendidikan, teori, kebijakan, dan praktek, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 2.
[4] Andi Rasyid Pananrangi, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Celebes Media Perkasa, 2017), hal. 3
[5] Jejen Mustafah, Loc. Cit, hal. 2
[6] Sarinah, Pengantar Manajemen, hal. 11

E-Learning - Ruang Belajar Online